The Great School: Menggagas Inovasi Pendidikan Abad Ke-2 Muhammadiyah
“Pilih mana, menjadi rubah yang tak punya duri tapi bisa berinovasi untuk bertahan hidup, atau menjadi landak yang punya duri tapi hanya punya satu jurus?” tanya Dr. Suyatno dalam materinya
Dijelaskan oleh Dr. Suyatno mengenai konsep landak yaitu hewan mempunyai satu jurus (duri yang tajam) tapi jurusnya hebat, daripada punya banyak jurus (rubah) yang hanya kecil-kecil. Maksudnya fokus kepada apa yang menjadi hasrat utama, fokus di bidang dimana dapat menjadi terbaik di bidangnya, dan fokus pada keunggulan anda dalam hal ini keunggulan sekolah di tempat bapak dan ibu guru mengajar.
Pertanyaan yang sarat makna tersebut dilontarkan oleh Dr. Suyatno, M.Pd.I., dalam Webinar dengan tema The Great School: Menggagas Inovasi Pendidikan Abad Ke-2 Muhammadiyah, yang diselenggarakan secara daring pada tanggal 13 Mei 2023. Webinar ini merupakan kegiatan Program Pemberdayaan Umat (Prodamat) Mahasiswa Magister Manajemen Pendidikan Universitas Ahmad Dahlan (S2 MP UAD). Program ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa juga masyarakat. Mahasiswa belajar berkolaborasi dan berinteraksi dengan masyarakat serta mengaplikasikan ilmu yang mereka dapatkan saat perkuliahan. Masyarakat pun mendapatkan pencerahan dari gagasan-gagasan yang dipaparkan saat Webinar.
Kelompok mahasiswa yang menyelenggarakan prodamat terdiri atas Mulyanti sebagai ketua kelompok dengan anggota Rima Suryadi, Indrayani, dan Ilma Destiani. Prodamat ini terselenggara juga berkat kerjasama dengan Forum Guru Muhammadiyah Jawa Barat (FGM Jabar).
“Abad kedua Muhammadiyah ini disambut dengan berbagai macam tantangan hambatan dan tentunya juga peluang dan kekuatannya kalau kita maksimalkan kita akan tetap menjadi lembaga pendidikan yang bisa bersaing dengan sekolah-sekolah yang lain,” terang Iwan Kurniawan, M.Ag., selaku Ketua FGM Jabar dalam sambutannya.
Ditambahkan oleh Iwan Kurniawan, sekolah Muhammadiyah tidak hanya bersaing tapi juga menang dalam pertandingan. Pendidikan Muhammadiyah merupakan lembaga yang sangat strategis untuk menguatkan Muhammadiyah Islam berkemajuan. Sekolah Muhammadiyah itu dikembangkan menjadi tempat atau lembaga yang bisa bersinergi dengan berbagai majelis dan lembaga yang ada di Muhammadiyah tentunya sekolah ini akan menjadi kekuatan buat dakwah kedepan. Sekolah Muhammadiyah tentunya juga kedepan harus menjadi sekolah yang bukan hanya mengajari tapi juga bisa mewarnai
Dr. Suyatno dosen S2 MP UAD yang juga Wakil dekan FKIP UAD dalam materinya mengemukakan bagaimana menjadi sekolah/guru/siswa hebat yang tidak hanya sekedar bagus.
“Bagus itu adalah musuhnya hebat,” terang Dr. Suyatno mengutip pernyataan Jim Collins
Dijelaskan oleh Dr. Suyatno, kenapa guru tidak menjadi guru yang hebat karena dia sudah puas hanya menjadi sekedar menjadi guru yang bagus. SD Muhammadiyah itu hanya menjadi sekolah yang hebat karena terlalu puas dengan menjadi sekolah yang bagus. Bagus itu merupakan zona nyaman, harusnya sekolah Muhammadiyah senantiasa meningkatkan kualitas agar menjadi sekolah hebat.
Dr. Suyatno juga menyampaikan risalah Islam berkemajuan sebagai basis pendidikan Muhammadiyah yang bersumber dari hasil muktamar Muhamamdiyah ke-48 tahun 2022 yaitu berlandaskan tauhid, bersumber pada Al-Qur’an dan As-Sunnah, ijtihad dan tajdid, mengembangkan nilai wasathiyah, dan mewujudkan rahmat bagi seluruh alam.
Pada akhir materinya Dr. Suyatno menyampaikan untuk membangun keunggulan di era ini terangkum dalam tiga hal, yaitu konsisten pada passion, melakukan hal yang lebih baik dari orang lain, dan fokus pada keunggulan.
Webinar ini dihadiri oleh 111 peserta dari berbagai daerah di Indonesia bahkan ada peserta dari Malaysia. Peserta webinar antusias menyimak kemudian berinteraksi dengan pembicara saat sesi tanya-jawab. Sejumlah masalah yang membutuhkan solusi inovatif di lembaga pendidikan masing-masing pun terungkap dan mendapatkan feedback dari pembicara. Semoga sekolah-sekolah Muhammadiyah semakin inovatif di abad kedua usianya. Ibarat pepatah, tua-tua keladi, semakin tua semakin menjadi; menjadi semakin baik tentunya, aamiin. (ind/adm)