Seminar Sukses PPDB di PCM Kalasan
Dalam upaya menyukseskan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), Sekolah Muhammadiyah menekankan pentingnya kualitas serta strategi pemasaran pendidikan yang tepat sasaran. Hal ini terungkap dalam Seminar Sukses PPDB yang diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kalasan bertempat di SD Muhammadiyah Kadisoka (3/5/2025).
Ini merupakan bagian dari kegiatan rutin bulanan Pembinaan Pegawai AUM AUA se-PCM Kalasan yang diselenggarakan oleh PCM Kalasan. Kegiatan diikuti oleh 170 peserta yang terdiri dari pimpinan PCM Kalasan, kepala sekolah, guru, dan pegawai di lingkungan sekolah dari jenjang TK, SD, SMP, dan SMA/SMK. Hadir sebagai narasumber adalah Prof. Dr. Suyatno, M.Pd.I., selaku Wakil Dekan I FKIP UAD dan Dr. Enung Hasanah, M.Pd., selaku Kaprodi Magister Manajemen Pendidikan FKIP UAD (S2 MP UAD).
H. Sunandar, S.Psi, selaku Ketua PCM Kalasan dalam sambuatnya menyampaikan bahwa ciri khas yang ditawarkan oleh Sekolah Muhammadiyah adalah kemampuan membaca Al-Qur’an serta penanaman akhlak yang baik.
“Sekolah Muhammadiyah yang dijual adalah (bisa) baca Al-Qur’an dan akhlaq,” jelasnya.
Sementara itu, guru-guru di lingkungan Muhammadiyah juga diharapkan dapat bersikap kreatif dan adaptif terhadap perkembangan zaman. “Dulu berbeda dengan sekarang, jadi guru harus menyesuaikan, termasuk dalam proses PPDB,” tambah Sunandar.
Senada dengan itu, Prof Suyatno menuturkan bahwa keberhasilan PPDB tidak hanya terjadi di jenjang sekolah dasar dan menengah, tetapi juga pada lingkup perguruan tinggi. “Dalam judul adalah sukses PPDB, kami di sini juga sedang PPDB dalam lingkup perguruan tinggi,” ujarnya
“Jika ingin jalan jauh maka jalan bersama-sama,” terang Suyatno.
Disampaikan lanjut oleh Suyatno bahwa ada kredo membangun sekolah unggul yaitu kalau ingin cepat jalan sendiri, jika ingin jalan jauh maka jalan bersama-sama, membangun keunggulan sekolah ibarat lari maraton sehingga perlu dikelola seluruh sumber daya agar bisa selamat sampai tujuan.
Disampaikan oleh Enung Hasanah, kualitas pembelajaran yang baik akan berdampak pada kemajuan sekolah. “Jika kualitas pembelajaran bagus, sekolah akan berkembang, dan produk yang dijual pun akan berkualitas,” terang Enung.
Enung juga menambahkan bahwa sekolah harus memahami ‘apa yang dijual’, mulai dari guru, program, hingga fasilitas fisik seperti bangunan sekolah.
“Kita punya apa yang dijual,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa strategi pemasaran sekolah harus disesuaikan dengan target audiens. Pada jenjang SD, lebih dari 90% keputusan memilih sekolah berasal dari orang tua, sehingga pendekatan promosi harus fokus pada psikologi dan kebutuhan mereka. Sebaliknya, di jenjang SMA, siswa sudah mampu berpikir mandiri, sehingga pendekatan bisa dilakukan langsung kepada calon siswa dengan menawarkan keunggulan sekolah secara jelas.
Selain strategi promosi, program sekolah juga harus dijalankan dengan baik dan sesuai dengan tujuan pendidikan. Hasil penelitian terhadap orang tua menunjukkan bahwa kepercayaan terhadap sekolah timbul karena adanya pembelajaran bermakna, salah satunya melalui program pembiasaan di sekolah.
“Pembiasaan harus linear dengan tujuan sekolah. Dasarnya adalah visi dan misi sekolah,” ungkap Enung.
Menanggapi pertanyaan dari peserta diskusi tentang pembiasaan yang tepat untuk anak usia TK, dijelaskan bahwa pembiasaan untuk jenjang ini harus sederhana namun konsisten, dan mampu menanamkan nilai-nilai dasar yang sesuai dengan karakter sekolah Muhammadiyah.
Enung dalam akhir materinnya juga menyampaikan sosialisasi prodi S2 MP UAD. Hal penting yang disampaikan adalah adanya beasiswa bagi guru AUM berupa potongan SPP 50% selain itu juga suasana perkuliahan yang didapatkan mahasiswa di S2 MP UAD.