Seminar Nasional Literasi Pendidikan
Mahasiswa Magister Manajemen Pendidikan FKIP UAD (S2 MP UAD) menyelenggarakan Seminar Nasional Literasi Pendidikan Nasional (LITDIKNAS) dengan tema Literasi Indonesia demi Kokohnya Wawasan Generasi Bangsa. Kegiatan dilaksanakan secara daring melalui ruang zoom meeting pada tanggal 15 Mei 2023. Seminar ini diselenggarakan dalam ranga Progam Pemberdayaan Umat (Prodamat) yang merupakan kegiatan wajib bagi mahasiswa Magister di UAD.
Prodamat merupakan salah satu program yang wajib dilakukan oleh mahasiswa S2 MP UAD. Prodamat dilaksanakan dalam rangka agar para mahasiswa terjun dan menyapa langsung ke masyarakat. Selain memberi pengalaman konkret kepada mahasiswa dalam memberdayakan umat, program ini diharapkan juga memberikan manfaat langsung kepada para peserta.
Pemberdayaan Umat ini ini adalah bagian dari langkah nyata yang dilakukan oleh mahasiswa s2 MP UAD sebagai upaya untuk memperkuat keberadaannya di masyarakat, karena seluruh keilmuan dan wawasan yang didapatkan selama perkuliahan tidak bisa terlepas dari kemanfaatan di Masyarakat,” terang Handika Yuda Saputra
Dengan demikian lanjut Handika, bahwa pemberdayaan umat bersifat inklusif, dalam arti lain turut melibatkan masyarakat sasaran program. Keberhasilan program tidak hanya bergantung pada pihak yang melakukan pemberdayaan, tetapi juga oleh keaktifan pihak yang diberdayakan.
Kelompok prodamat diketuai oleh Handika Yuda Saputra dan beranggotakan Mursyidah MS, Dinna Amalia dan Ame Reskia Ulfah. Seminar ini berjudul Literasi Indonesia demi kokohnya wawasan generasi bangsa dengan pemateri Ibu Runi Alcitra Amalia, S.Sos, Salah seorang pustakawan Ahli Madya Dinas Kearsipan dan perpustakaan Provinsi Bangka Belitung dan Dr. Dian Hidayati, M.M., yang juga merupakan dosen S2 MP UAD.
Dalam materinya Dr Dian Hidayati menyampaikan bahwa Literasi digital adalah merupakan penopang intelektual bangsa, literasi digital juga merupakan salahsatu upaya yang sangat diperlukan individu pada era digital seperti saat ini untuk menyaring informasi secara akurat.
“Selain trans literacy, ada beberapa hal yang juga harus menjadi perhatian seperti mentaining privacy, managing digital, creating content, organising and sharing content, reusing, filtering dan self broadcasting,“ terang Dian Hidayati.
Menghadapi kondisi yang serba digital dalam setiap layanan baik birokrasi maupun dunia pendidikan, maka kita dituntut untuk dapat memahami jika belum mampu menguasai atau minimal melek tekhnologi Dalam menghadapi tekhnologi digital, maka dari itu dunia pendidikan berperan penting dalam meningkatkan kualitas SDM. Selain pendidikan beberapa elemen dan pemangku kepentingan seperti pemerintah, Organisasi Masyarakat (Ormas) dan seluruh masyarakat juga turut andil dalam meng up date setiap perkembangan yang berdampak pada sistem yang berlaku dimasyarakat.