Persamaan Sekolah dan Rumah Sakit
Mahasiswa Magister Manajemen Pendidikan UAD (S2 MP UAD) tidak hanya mendapat teori saja dalam perkuliahan. Adanya praktik dan pengalaman dalam proses perkulihan semakin menambah kuat dari teori yang sudah diajarkan. Untuk memberikan pengalaman dan contoh langsung dalam dunia pendidikan, S2 MP UAD mendatangkan beberapa praktisi pendidikan diantaranya kepala sekolah, guru, kepala lembaga pendidikan untuk memberikan kuliah tamu dalam beberarapa mata kuliah. Diantara mata kuliah yang menghadirkan dosen tamu adalah Best Practice Kepemimpinan Sekolah. Mata kuliah ini merupakan mata kuliah yang membahas praktik terbaik kepemimpinan sekolah/madrasah yang mampu menghasilkan pengembangan sekolah/madrasah secara berkelanjutan ditinjau dari berbagai aspek.
Melalui aplikasi Zoom, hadir dalam kuliah tamu yaitu Dr. Ahmadong merupakan kepala sekolah teladan berasal dari SMA Negeri 4 Berau Kalimantan Timur(9/12/2021). Dalama prolognya Dr Enung Hasanah selaku dosen pengampu mata kuliah menjelaskan bahwa tujuan dengan adanya dosen tamu ini agar mahasiswa bisa langsung belajar dari sumber yang sudah mengalami secara langsung tidak hanya sekedar teori. Alasan kenapa dengan Dr Ahmadong yang mengisi kuliah tamu ini, karena dari daerah yang cukup sulit aksesnya dan dengan keterbatasan yang ada sekolah dapat mendapatkan prestasi baik individu kepala sekolah, guru, siswa dan sekolah pada umumnya.
“Kalau kepala sekolah kan banyak di DIY ya tapi ada sesuatu yang mungkin perlu kita gali. Sementara kalau DIY itu jadi kepala sekolah relatif mudah lingkungannya mendukung faktor ekonomi yang mendukung siswanya juga mendukung apa lebih sekolah negeri di kota udah enak aja karena semuanya serba mudah”, Kata Dr Enung
Kamu sekolah saja, ada tidak ada biaya pun sekolah. Cari ilmu itu adalah kewajiban, yakin kalau kau mencari ilmu kamu tidak akan mati”, kata Dr. Ahmadong diawal materinya.
Dr. Ahmadong menekankan untuk senantiasa mencari ilmu dimana saja dan kapan saja. Beliau mencontohkan dirinya sendiri dengan aktivitas yang dijalani sebagai kepala sekolah juga menempuh pendidikan S3 di Universitas Negeri Jakarta.
Dalam kuliah tamu ini, Dr. Ahmadong bercerita tentang pengalamannya sebagai kepala sekolah tentang hal yang dilakukan selama menjadi kepala sekolah dan prestasi sekolah dari tingkat daerah, provinsi, bahkan nasional. Hal ini perlu digali oleh mahasiswa S2 mP UAD bahwa sekolah dari Kabupaten Berau yang secara geografis jauh dari ibu kota dapat maju dan berprestasi
Dalam penyampaiannya, prestasi dari sekolah merupakan kerja bersama dan kerja baik dari elemen-elemen sekolah. Dr Ahmadong menerapkan ke guru untuk kerja ikhlas, kerja cerdas, beribadah keras dan ikhlas. Dijelaskan juga dari pertanyaan mahasiswa tentang hambatan dan tantangan apa yang dihadapi sebagai kepala sekolah dalam membangun sekolah menjadi seperti ini. Beliau menjelaskan belum adanya perubahan mindset untuk berubah dan berkembang dari zona nyaman baik itu siswa, orang tua dan guru. Dari pengalaman yang ada banyak warga sekolah pesimis bagaimana sekolah yang jauh dari ibu kota dan akses dapat maju dan berkembang. Itulah yang menjadi tantangan awal untuk mengubah mindset yang sudah terpatri. Dicontohkan bahwa sejak tahun 2000an SMA Kabupaten Berau sudha berkerja sama dengan lembaga bimsingan psikologi. Setiap anak yang masuk SMA dilakukan test psikologi untuk mengetahui kemampuan dasar anak. Hasil dari test disampaikan kepada orang tua.
Dijelaskan oleh Dr Ahmadong bahwa ada hal yang sama antara rumah sakit dan sekolah, di rumah sakit pasien datang ke dokter umum pasti ditanya dulu keluahan yang dirasakan. Jika perlu tindakan suntik maka pasien disuntik. Tidak mungkin ada pasien datang tanpa ada konsulasi lansung disuntik. Begitu pula di sekolah, guru diantara tugasnya adalah memahami siswa. Ketika siswa mempunyai kelebihan, hal ini yang kita gali dan kembangkan. Banyak siswa yang belum memahami bahwa berprestasi itu tidak pandai dalam hal IPA saja tapi dari kesenian juga berprestasi.