Peningkatan Kompetensi Guru dalam Memanfaatkan Media Digital di SMPS Bumitama
Pendidikan di Era Globalisasi sekarang ini bukan hal yang diinginkan oleh orang tuasiswa, namun merupakan sebuah hal yang harus dijalani oleh peserta didik di Indonesia, dengan tujuan agar dapat meningkatkan potensi anak yang sangat relevan dengan tujuan pendidikan nasional yaitu berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Proses dalam pembelajaran berbasis digital harus di mulai, salah satunya Google sebagaimana kita ketahui adalah mesin pencari informasi terbesar yang banyak diakses oleh seluruh kalangan tanpa pandang usia maupun status sosial, dimasa pandemi ini pihak perusahaan Google mengembangkan diri dan menyesuasikan dengan keadaan dan kemudahan dari para penggunanya yaitu salah satunya Google Workpace. Google Workspace adalah produk Google yang berisikan alat produktivias dan kolaboratif yang tersedia penyimpanan cloud untuk lembaga pendidikan sebagai salah satu fasilitas dari proses pembelajaran. Untuk menggunakan Google workspace for education(GWFE) membutuhkan koneksi internet, web browser serta perangkat selular/smartphone, dengan sistem operasi android, IOS, dan Windows.
“Saat ini pembelajaran digital di SMPS Bumitama dengan menggunakan Google workspace for education sudah mencapai 80% dari guru sudah bertransformasi digital dalam melakukan pembelajaran dan 100% administrasi sekolah menggunakan google drive sebagai penyimpanan dokumen yang bisa di akses bersama (drive bersama ). Namun, beberapa item dari google workspace masih belum bisa digunakan secara maksimal karena terkendala sinyal dan kendala lain yang terdapat 10% siswa tidak memiliki gadget atau memiliki gadget yang tidak support terhadap fitur yang ada di google workspace for education, dan siswa mengeluhkan paket data”, kata Sri Wahyuni Nurhidayah melalui wawancara via zoom, (kamis, 23/06/2022).
Langkah strategis yang diambil oleh manajemen yayasan dalam meningkatkan pemanfataan media digital pembelajaran adalah sebagai berkut, yaitu: (a) Sekolah berkoordinasi dalam melakukan kegiatan belajar-mengajar (b) Sekolah membuat strategi bagaimana 2 pembelajaran yang tepat bagi siswa SMPS Yayasan Bumitama (c) sekolah memberi pendampingan kepada orang tua bagaimana mendampingi peserta didik belajar di rumah (d) sekolah selalu mengevaluasi pebelajaran jarak jauh.
“Penggunaan GWFE bukan hanya soal efektif dan efisien dalam pemberian tugas kepada peserta didik, melainkan guru bisa membentuk karakter kedisiplinan, tanggung jawab dan kreatifitas yang lahir dari transformasi digital dengan menggunakan GWFE”, kata Dr. Dian Hidayati, ST, M.M narasumber dalam kegiatan prodamat.
Pelatihan peningkatan kompetensi guru dalam memanfaatkan media digital di SMPS Bumitama diselenggarakan secara daring melalui Zoom meeting, pada hari Rabu tanggal 13 Juli 2022. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh guru SMPS Bumitama Kotawaringin Provinsi Kalimantan Tengah, atas inisiasi tim Program Pemberdayaan Umat (Prodamat) Magister Manajemen Pendidikan Universitas Ahmad Dahlan yang diketuai oleh Amirul Hidayat yang beranggotakan Sri Wahyuni Nurhidayah, Anis Nurilahi, Herlin dan Adhimasta Agung Nugraha.
Sasaran dari pelatihan transformasi digital di SMPS Bumitama, diharapkan dengan kegiatan prodamat ini guru lebih meningkatkan kompetensinya dalam digitalisasi pembelajaran sehingga peserta didik akan dapat memaksimalkan penggunaan media Google workspace for education, pimpinan unit sekolah diharapkan lebih maksimal dalam mendukung pembelajaran berbasis digital baik secara motivasi maupun dukungan sarana dan prasarana sehingga efisiensi dan efektivitas pembelajaran dapat terukur dengan baik.
Pelaksanaan pelatihan transformasi digital dengan media GWFE di SMPS Bumitama, menghasilkan kesadaran guru untuk lebih meningkatkan kemampuan menggunakan GWFE, baik dalam pemberian tugas, absensi peserta didik maupun rekap hasil belajar peserta didik dan semuanya terformat dengan baik dalam waktu yang efektif dan efisien. Dan harapan setelah mengikuti pelatihan ini sekolah perlu memaksimalkan literasi dan pelatihan lanjut dalam
penggunaan fitur-fitur GWFE yang belum pernah digunakan, manajemen sekolah diharapkan memberikan dukungan dalam transformasi digital, baik motivasi maupun sarana dan prasarana.
“Alhamdulillah setelah mengikuti kegiatan ini, kami sebagai guru lebih termotivasi untuk melakukan pembelajaran dengan menggunakan transformasi digital khususnya GWFE, karena peserta didik akan menghadapi dunia digitalisasi ke depannya”, kata peserta pelatihan dari guru yang mengajar SMPS Bumitama. (her/adm)