Pembelajaran Berdiferensiasi Jadi Fokus Prodamat MP UAD, Bukan Sekedar Tren
Mahasiswa Magister Manajemen Pendidikan Universitas Ahmad Dahlan (S2 MP UAD) sukses melaksanakan Program Pemberdayaan Umat (Prodamat) di Pondok Pesantren Islam Al Iman Muntilan. Kegiatan Prodamat ini dikemas dalam kegiatan workshop in house training pembelajaran dengan tema “Kolaborasi Guru dalam Menerapkan Pembelajaran Berdiferensiasi yang Berfokus pada Character Building“ yang diikuti oleh sekitar 50 guru Pondok Pesantren Islam Al Iman Muntilan pada Selasa, 9 Juli 2024.
Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam merancang pembelajaran yang responsif terhadap kebutuhan individu peserta didik, sesuai dengan tuntutan kurikulum nasional yang semakin kompleks dan beragamnya karakteristik peserta didik. Tim Prodamat UAD menghadirkan dua narasumber ahli di bidang pendidikan, yaitu Abdullah Mukti, M.Pd (Wakil Sekretaris 1 Majelis Dikdasmen & PNF PP Muhammadiyah) dan Dr Muhammad Zuhaery, MA (Dosen S2 MP UAD). Kedua narasumber memberikan materi dan praktik langsung terkait pembelajaran berdiferensiasi, mulai dari konsep dasar hingga strategi implementasi di kelas.
Suasana workshop berlangsung sangat interaktif dan antusias. Para guru aktif bertanya, berdiskusi, dan berbagi pengalaman terkait penerapan pembelajaran berdiferensiasi di kelas mereka.
“Workshop ini sangat bermanfaat bagi kami. Kami mendapatkan banyak wawasan baru dan ide-ide kreatif untuk merancang pembelajaran yang lebih menarik dan efektif bagi peserta didik,” ujar Ibu Siti Hermawati, salah satu peserta workshop.
Abdullah Mukti, M.Pd, dalam materinya menekankan pentingnya memahami karakteristik peserta didik sebagai langkah awal dalam merancang pembelajaran berdiferensiasi. Setiap peserta didik unik, memiliki gaya belajar, minat, dan kemampuan yang berbeda. Guru perlu mengenali perbedaan ini agar dapat menyesuaikan pendekatan pembelajaran yang tepat.
Dr Muhammad Zuhaery, MA, menambahkan bahwa pembelajaran berdiferensiasi tidak hanya tentang memberikan tugas yang berbeda, tetapi juga tentang menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan memberdayakan.
“Guru harus mampu menciptakan suasana kelas yang positif, di mana setiap peserta didik merasa dihargai dan didukung untuk berkembang sesuai dengan potensinya,” jelasnya.
Ketua tim Prodamat MP UAD, Dwi Hartanto, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata kontribusi mahasiswa UAD dalam meningkatkan kualitas pendidikan di masyarakat.
“Kami berharap workshop ini dapat memberikan manfaat nyata bagi guru-guru di Ponpes Al Iman dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi yang lebih efektif dan berkelanjutan,” ujarnya.
Workshop ini diharapkan dapat menjadi titik awal bagi Ponpes Al Iman dalam meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penerapan pembelajaran berdiferensiasi yang lebih efektif dan berkelanjutan. (dwi/adm)