Menjadi Guru Hebat
Program Studi Magister Pedagogi Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang menyelenggarakan Kuliah Tamu (Visiting Professor) dengan tema “Guru dan Peran Strategisnya Mewujudkan Pendidikan Berkemajuan“ (24/11/2021). Kegiatan ini diselenggarakan rutin dan pada kesempatan ini untuk memperingati Hari Guru Nasional yang jatuh pada 25 November 2021. Kegiatan ini diselenggarakan secara daring via Zoom dan YouTube dengan peserta pemerhati dan pelaku dunia pendidikan. Dalam kegiatan ini, Dr. Suyatno, M.Pd.I. dosen sekaligus Kaprodi Magister Manajemen Pendidikan UAD (S2 MP UAD) menjadi salah satu pembicara.
Dr. Suyatno menyampaikan materi dengan judul “Bagaimana Menjadi Guru yang Hebat” yang mana materi ini dikembangkan dari buku Good to Great karya Jim Collins.
“Faaqidus syai’ laa yu’ti, bahwa orang yang tidak memiliki sesuatu, tidak memiliki apapun maka dia tidak akan bisa memberikan apa-apa.” kata Dr. Suyatno .
“Dalam konteks kita pada pagi hari ini bahwa guru yang tidak punya apa-apa, tidak punya motiasi tidak akan bisa memberikan motivasi, guru yang tidak kreatif jangan harap mengajarkan kreatifitas kepada siswa, guru yang tidak pernah melakukan inovasi jangan pernah berharap bisa mengajarkan dan menumbuhkan jiwa inovatif pada siswa, guru yang tidak pernah menjadi insprirasi tidak akan pernah menginspirasi” papar Dr. Suyatno
Selanjutnya, mengutip apa yang dikatakan oleh AK Baraja bahwa Hanya guru yang terus belajar yang boleh terus mengajar. Karena sekali saja tidak belajar ilmu yang kita miliki sudah kadaluarsa, ilmu itu berkembang. Tentu beda antara apa yang kita(guru) pelajari di kuliah dulu dengan sekarang ini. Bagaimana cara mengajar kita hari ini sama dengan cara mengajar guru kita dahulu, ini tanda bahwa kita tidak belajar, ilmu berkembang dan teknologi dinamin dan anak didik sekarang ini milenial yang tumbuh dan berkembang bersama teknologi informasi.
Menurut Dr. Suyatno mengutip apa yang disampikan oleh Nadiem Makarim (Menteri kemendikbudristek) tentang guru penggerak adalah guru yang mengutamakan siswanya lebih dari segalanya. Dikaitkan dengan konteks guru hebat berarti, guru hebat adalah guru yang bisa menghebatkan siswanya, guru berkemajuan adalah guru yang bisa membuat siswanya maju, guru inspiratif, guru yang bisa menginspirasi siswanya dan guru yang sukses adalah guru yang bisa mengantarkan para siswanya untuk sukses.
Diakhir materinya mengutip apa yang disampaikan oleh Bernard Shaw “Jadilah guru yang kreatif, jangan sekedar guru administratif”. Hanya 2% guru dari seluruh guru yang menjadi pendidik kreatif, 3% sibuk menjadi administrator, dan sisanya menjadi “guru kurikulum”.