Meningkatkan Kualitas Pelayanan di SMA Muhammadiyah 6
Untuk meningkatkan kualitas layanan bagi warga sekolah agar mampu memberikan layanan prima, SMA Muhammadiyah 6 Yogyakarta menyelengarakan Workshop Excellent Service dengan narasumber Dr. Dian Hidayati, M.M., dosen Magister Manajemen Pendidikan FKIP UAD (2/7/2025). Workshop diikuti oleh kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan di SMA Muhammadiyah 6 Yogyakarta.
Disampaikan oleh Zulbahri S.E., selaku Kepala SMA Muhammadiyah 6 Yogyakarta bahwa workshop ini salah satu tindak lanjut dari usul Dr. Enung Hasanah beberapa waktu yang lalu saat pendampingan persiapan SPMB SMA Muhammadiyah 6 Yogyakarta. Zulbahri menyampaikan juga ucapan terima kasih atas kesediaan dari S2 MP UAD untuk memberikan workshop ini.
“Workshop ini untuk meningkatkan kualitas pelayanan di SMA Muhammadiyah 6,” terang Zulbahri kepala sekolah
Dr. Enung Hasanah, M.Pd., Kaprodi S2 MP UAD menyampaikan pengantar memberikan semangat untuk kepala, duru dan tenaga kependidikan SMA Muhammadiyah 6 Yogyakarta untuk lebih meningkatkan pelayanan dan kualitas sekolah.
“Sekolah ini asetnya besar, jangan sampai disia-siakan,” kata Enung
Melihat fenomena banyak sekolah tutup, Enung menyampaikan jangan sampai ada sekolah Muhammadiyah tutup dan harus selaku buka. Kedatangan S2 MP UAD di SMA Muhammadiyah 6 Yogyakarta ini salah satu best practice dari excellent service. Enung menjelaskan bahwa S2 MP UAD bisa mempunyai mahasiswa lebih banyak dari prodi lain karena mempunyai effort lebih dan perbanyak kolaborasi dengan institusi lain.
Materi utama excellent service atau pelayanan prima disampaikan oleh Dr. Dian Hidayati. Dalam penyampaiannya memberikan best practice/pengalaman saat menjadi guru di salah satu sekolah di Bandung.
“Dalam pengelolaan sekolah itu harus senantiasa inovasi,” terang Dian.
Disampaikan oleh Dian bahwa inovasi itu menjawab perkembangan jaman serta meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan. Dalam hal pelayanan seluruh civitas sekolah mempunyai tanggugjawab yang sama mulai dari kepala sampai dengan penjaga sekolah untuk memberikan informasi yang update mengenai sekolah.
“Pertama dalam pelayanan prima adalah memahami kebutuhan pelanggan, terang Dian.
Dijelaskan lanjut bahwa sekolah perlu untuk menggali dan mengidentifikasi apa yang diinginkan pelanggan baik itu guru, tenaga kependidikan, siswa, orang tua, dan stakeholder terkait. Setelah kebutuhan pelanggan dipahami selanjutnya mengembangkan produk atau layanan yang relevan, hingga memberikan pelayanan yang melebihi harapan. Dengan komunikasi yang efektif, tanggapan cepat terhadap keluhan, peningkatan kompetensi SDM, serta evaluasi dan perbaikan berkelanjutan, pelayanan prima dapat tercapai secara konsisten.
Melalui workshop ini, diharapkan tercipta budaya pelayanan prima yang mendukung tercapainya lingkungan pendidikan yang unggul dan berorientasi pada kepuasan pengguna layanan sekolah.