Menggali Faktor Internal untuk Profesionalisme Guru
Bertempat di Pondok Pesantren (ponpes) Hidayatullah Balikpapan, tim peneliti dari UAD yang diketuai oleh Dr. Suyatno (Magister Manajemen Pendidikan/S2 MP UAD), dengan anggota Dr. Wantini, M.Pd.I. (Magister Manajemen Pendidikan Islam/MPAI), Dholina Inang Pambudi, M.Pd., dan Asih Mardati, M.Pd.I. (Pendidikan Guru Sekolah Dasar/PGSD) melakukan penelitian dan pelatihan Living Values Education dengan judul “Pengembangan Makna dalam Bekerja untuk Meningkatkan Profesionalisme guru dengan Pendekatan Living Values Education” (15/10/2022)
“Ini merupakan kunjungan kedua ke Pondok Pesantren Hidayatullah, setelah yang pertama pada awal November tahun 2021” terang Dr. Suyatno yang juga selaku Kaprodi S2 MP UAD dalam sambutannya.
Disampaikan lebih lanjut, bahwa ini merupakan kunjungan kedua di Kalimantan Timur dalam penelitian ini, setelah pada penelitian yang pertama berfokus pada wawancara para guru di Kalimantan Timur mulai dari guru SD sampai SMA. Penelitian ini merupakan Hibah Penelitian Dasar Unggulan Perguruan Tinggi (PDUPT) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) tahuna 2022.
“Asumsi kita selama ini profesionalisme biasanya hanya dilandasi oleh faktor eksternal, dari Dr, Suyatno tadi disampaikan bahwa ada faktor internal yang berpengaruh juga. Ini harus menjadi perhatian kita bersama sebagai seorang guru.” terang Ust Masykuri dalam sambutannya.
Disampaikan lebih lanjut oleh Ustadz masykuri yang sekalgus membuka acara pelatihan, bahwa sekarang ini penelitian bersifat kolaboratif, hasil yang didapat dari penelitian langsung disampaikan ke masyarakat dalam hal pendidikan yaitu guru dan yang terlibat didalam proses pendidikan.
Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 100 orang yang merupakan perwakilan dari seluruh unit di ponpes Hidayatullah dari tingkat KB/TK hingga SMA terutama di bidang manajemen. Harapannya setelah adanya pelatihan ini guru menjadi professional dan dapat menjadikan siswa yang terbaik. Selain itu juga, di lain waktu mungkin dapat bekerjasama dalam kegiatan yang lain terutama bidang penelian karena disisni (ponpes Hidayatullah) terdapat Sekolah Tinggi Syariah yang perlu dibimbing dalam merangcang peneltian yang baik.
Pelatihan living values education dibagi menjadi 3 sesi dan seluruhnya diisi oleh Dr. Suyatno, M.Pd.I., sesi pertama berupa motivasi menjadi guru yang professional, sesi kedua dan ketiga berupa diskusi interaktif antar pemateri dan peserta pelatihan.
Pelatihan berjalan lancar dan menarik, terbukti dengan keaktifan peserta dalam mengikuti diskusi dan bertanya seputar living values education. Dalam pelatihan ini juga dibagikan kuisioner sebagai bahan unutk mengukur pemahaman guru tentang living values education. Harapannya setelah pelatihan ini guru dapat menggali factor internal dari dalam dirinya sendiri dan bisa menerapkan dalam pembalajaran di kelas. Dikutip dari Prof Yohannes Surya, bahwa tidak ada anak yang bodoh, anak itu hanya belum mendapatkan guru yang baik serta memotivasi dan menggunakan metode yang tepat.