Membangun Student Wellbeing Melalui Peningkatan Kompetensi Guru
Mahasiswa Program Sudi Magister Manajemen Pendidikan FKIP UAD (S2 MP UAD) menjalin kolaborasi dengan Majelis Dikdasmen Muhammadiyah Kabupaten Kendal dengan menyelenggarakan Program Pemberdayaan Umat (Prodamat) yang dilaksanakan pada Rabu, tanggal 10 Mei 2023 yang bertempat di SMK Muhammadiyah 04 Sukorejo. Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan wajib bagi mahasiswa S2 MP UAD sebagai bentuk aplikasi Tri Darma perguruan tinggi, pengabdian masyarakat.
Ketua pelaksana Prodamat yakni Nur Rasjidah bersama rekan-rekannya Ristiyati, Asrina M Saman, Sri Khanifah, Erlita Ayu Nofridasari menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan pengabdian UAD kepada masyarakat dengan sasaran Guru dalam satuan pendidikan mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA Kab Kendal. Kegiatan ini mengambil tema “Membangun Student Wellbeing Melalui Peningkatan Kompetensi Guru Dalam Menerapkan Pembelajaran Berdiferensiasi”.
“Kegiatan ini merupakan program rutin yang harus dilaksanakan mahasiswa S2 MP UAD,” terang Nur Rasjidah ketua Prodamat
Bersama dosen pembimbing Dr. Enung Hasanah, M. Pd. kegiatan ini selain berkolaborasi dengan Majelis Dikdasmen Muhammadiyah Kabupaten Kendal, juga didukung sepenuhnya dari Dinas Pendidikan setempat yakni Korwilcam Biddik Kecamatan Sukorejo. Dengan kegiatan ini harapannya seluruh guru yang ada di Kecamatan Sukorejo dan sekitarnya baik yang berada dalam naungan Yayasan Muhammadiyah dan Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan setempat dapat berkontribusi sepenuhnya dengan memberikan berbagai macam kegiatan dan pengalaman berinovasi guru dalam pembelajaran.
Selanjutnya Ibu Eny Trihandini, S.Pd selaku Korwilcam Biddik Kecamatan Sukorejo dalam sambutannya mengatakan apresiasi dan suportnya atas terlaksananya program yang di laksanakan antara UAD Yogyakarta dan kolaborasinya dengan Majelis Dikdasmen Muhammadiyah Kabupaten Kendal.
“Kegiatan ini merupakan wadah yang sangat efektif bagi pengembangan kompetensi guru dalam setiap jenjang pendidikan yang ada di Kabupaten Kendal ini,” terang Eny Trihandini, S.Pd
Prodamat merupakan wadah yang tepat untuk pembinaan professional guru. Beliau berharap kolaborasi UAD dengan Majelis Dikdasmen dapat berlanjut terus menjadi program rutinitas yang akan mendongkrak kompetensi guru yang ada dilingkungan naungan jajaran Muhammadiyah khususnya dan guru-guru dalam jajaran Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan pada umumnya.
Kegiatan Prodamat ini membahas tentang bagaimana Implementasi Pembelajaran Berdiferensiasi sehingga Well Being siswa dapat terbangun dengan baik. Dengan pembelajaran berdiferensiasi yang mana guru mampu memetakan kebutuhan siswa di dalam kegiatan belajarnya, bagaimana gaya belajar siswa yang sebenarnya dan bagaimana Minat siswa dapat diidentifikasi dengan baik sehingga guru lebih optimal dalam memahami siswanya.
Ketua Majelis Dikdasmen Muhammadiyah Cabang Kendal, Bapak Sutadi, M.Pd menyampaikan dalam rangka menghadapi era globalisasi harapannya guru dapat berinovasi dengan pembelajaran yang berpihak kepada siswa dengan inovasi-inovasi yang ada saat ini. Guru walau sudah mengajar namun jugatetap harus belajar dengan aktif sehingga mampu melakukan pembaharuan dalam pembelajaran yang berpihak kepada murid seperti pembelajaran berdiferensiasi sehingga kebahagiaan siswa dapat terbangun dengan maksimal.
“Pembelajaran berdiferensi kaitannya dengan paradigma baru adalah pembaharuan pembelajaran yang aktif disesuaikan dengan kebutuhan, minat serta gaya belajar siswa,” Dr. Enung Hasanah, M.Pd. dalam paparannya.
Dijelaskan lebih lanjut, pembelajaran aktif yang masuk akal sehingga tidak membosankan bagi siswa, kreativitas harus dimunculkan dan dikembangkan agar pembelajaran tidak melelahkan. Siswa ketika belajar benar-benar difasilitasi guru dengan lingkungan yang benar-benar mendukung dan menyenangkan. Guru sebelum mengajar hendaknya berpikir keras untuk membuat perencanaan-perencanaan kegiatan belajar sehingga di dalam kelas siswa tidak sekedar menerima ilmu dalam satu arah saja namun siswa aktif dalam kegiatan hingga mampu menemukan projek atau karya di dalam belajarnya. Dalam Pembelajaran Berdiferensiasi keaktifan terjadi antara siswa dan guru. Dua-duanya terlihat aktif satu sama lain. Apabila dalam pembelajaran siswa mengalami kendala guru akan mensuport dengan bimbingan serta dukungannya dan siswa bersama-sama secara aktif akan menemukan solusi permasalahannya. Pembelajaran Berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang benar- benar berpihak kepada siswa, sehingga guru sangat perlu untuk aktif, kreatif dan berinovasi sehingga tujuan pendidikan yang sesungguhnya dapat tercapai dengan maksimal. (nr/adm)