Mahasiswa S2 MP UAD Menjadi Moderator dalam Webinar Nasional
Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah tiga kewajiban yang terdapat dalam perguruan tinggi. Tiga kewajiban tersebut terdiri dari 3 poin, yaitu Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan, dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Dalam upaya mengimplementasikan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) sebagai salah satu dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, Program Studi Magister Pendidikan Keagamaan Buddha STIAB Smaratungga bermitra dengan Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Universitas Tarumanagara (UNTAR), Universitas Bina Nusantara (BINUS), STIAB Jinarakkhita, dan STAB Bodhi Dharma mengadakan Webinar dan Workshop Nasional secara daring terkait Penelitian Pendidikan yang diselenggarakan periodik mulai tanggal 29 September 2022 – 26 Januari 2022.
Pada penyelenggaraan webinar dan workshop, Beny Setyawan yang merupakan mahasiswa magister manajemen pendidikan Universitas Ahmad Dahlan (S2 MP UAD) hadir sebagai moderator kegiatan selama 2 hari pada Kamis, 13 & 27 Oktober 2022. Beny memandu workshop dengan tema “Manajemen Referensi dengan Mendeley” dengan pemateri (Bhante) Y.M. Dr. Partono Nyanasuryanadi, M. Pd., M.Pd.B.
Pelaksanaan webinar terlaksana dengan skema workshop jadi peserta yang hadir di zoom cloud meeting bisa langsung bertanya dengan memanfaatkan fitur rise hand kemudian open mic untuk menyampaikan pertanyaan atau menuliskannya di kolom chat box sesuai dengan arahan moderator. Pelaksanaan webinar dan workshop sangat kondusif, menarik, dan khidmat. Peserta juga memberi feedback setiap kali diberi tata cara penggunaan manajer referensi dengan mendeley setahap demi tahap. Bhante Nyanasuryanadi juga memberikan penjelasan penggunaan manajer referensi secara runtut mulai dari bagaimana unduh aplikasinya, installing di perangkat, memilih versi yang sesuai, serta cara pengaplikasiannya di microsoft office untuk alat bantu referensi penelitian.
“Dengan mendeley yang baru peneliti atau calon peneliti bisa langsung menuju ke add in yang terlihat di microsft word dan bisa memilih referensi dengan tampilan yang menyatu dengan tampilan microsft word”, jelas Bhante Nyanasuryanadi.
Dalam menerangkan bagaimana penggunaan manajer referensi mendeley, Bhante memberikan tuntunan untuk menjelaskan dengan 2 model aplikasi yaitu aplikasi yang lama yaitu mendeley desktop dan aplikasi terbaru yaitu mendeley reference manager. Bhante menjelaskan bahwa penggunaan mendeley reference manager lebih praktis daripada versi lama yaitu Mendeley Desktop. Kemudian, Bhante juga memberikan cara bagaimana mengelompokkan calon referensi yang diperlukan supaya rapi dan mudah untuk disitasi ke dalam karya ilmiah.
Peserta menyambut dengan antusias dan berbagai pertanyaan yang disampaikan langsung terjawab oleh pemateri pada saat pelaksanaannya. Harapannya setelah workshop ini peserta dapat mengaplikasikan penggunaan mendeley dalam sitasi artikel ilmiah.