Kuliah di Pascasarjana UAD Harus Serius
Program Pascasarjana Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan Studium Generale sekaligus orientasi bagi mahasiswa baru tahun 2019 dengan pembicara Prof. Dr. Sutrisno, M.Ag. Anggota Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Tema yang diangkat “Strategi Muhammadiyah Mengintegrasikan Agama dan Budaya dalam Kerangka Wawasan Nusantara”. Kegiatan yang berlangsung Sabtu, (14/9/2019) di Kampus III UAD ini diikuti 369 peserta dengan 267 diantaranya merupakan mahasiswa baru dari 12 program studi pascasarjana yang ada.
Prof. Dr. Dwi Sulisworo, M.T. Wakil Direktur Pascasarjana UAD dalam sambutannya mengatakan, masuk dan kuliah di UAD harus mengorbankan banyak hal. “Jadi harus serius saat kuliah supaya lulus tepat waktu. Jangan sampai waktu lulusnya lebih dari dua tahun, apalagi sampai tidak kelihatan di kampus,” katanya sambil berkelakar. Kegiatan ini merupakan bagian untuk membangun wawasan seluruh mahasiswa pascasarjana atas kesadaran berbangsa dan bernegara. Ia menambahkan, sebagai warga negara yang baik, setelah lulus dari UAD juga harus menyumbangkan keilmuan untuk membangun negeri.
“Kami berharap begitu lulus alumni pascasarjana UAD punya wawasan yang sama untuk membangun negeri. Studium generale ini wajib bagi mahasiswa baru pascasarjana karena nanti akan mendapat SKPI yang bisa dimanfaatkan setelah lulus,” tandasnya.
Sementara itu Dr. Abdul Fadlil, M.T. Wakil Rektor III UAD mengucapkan selamat datang dan selamat bergabung kepada mahasiswa baru pascasarjana di salah satu perguruan tinggi muhammadiyah (PTM) terbaik di Indonesia.
“Di saat seperti ini penting memahami niat awal masuk di UAD. Niat dan tekad untuk kuliah harus dikuatkan dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai mandek di tengah jalan,” jelas Fadlil.
Selain itu, yang tidak kalah penting menurut pandangannya, mahasiswa harus bekerja keras dalam belajar serta sungguh-sungguh untuk menuntut ilmu. Fadlil memiliki harapan seluruh alumni UAD nantinya juga bisa mengembangkan pemahaman al-Islam dan Kemuhammadiyahan ke masyarakat, terutama nilai kemajuannya.
Di sisi lain, Sutrisno dalam penjelasannya mengungkapkan, pemuda Indonesia di era disrupsi harus lebih kreatif dengan temuan inovasi yang tidak biasa-biasa saja. “Sumber daya manusia dan keseriusan berperan penting dalam kemajuan Indonesia. Anak-anak muda sekarang harus memiliki itu, ditambah profesionalisme. Perguruan tinggi seperti UAD harus menciptakan pemuda yang kompeten kreatif dan mapu bersaing di kancah internasional,” tandasnya. (ard)