Integrasi Al-Islam Kemuhammadiyahan dalam Pembelajaran
Pada hari Senin (26/7/2022) bertempat di SMP Muhammadiyah 1 Depok dosen Magister Manajemen Pendidikan (S2 MP UAD) melaksanakan kegiatan pengabdian (PKM). Tim Dosen yang melaksanakan PkM diketuai oleh Dr. Enung Hasanah, M.Pd. (S2 MP UAD) dengan anggota Dr. Suyatno, M.Pd.I. (S2 MP UAD) dan Asih Mardati, M.Pd. (PGSD UAD) dengan dibantu oleh mahasiswa S2 MP UAD.
Kegiatan ini merupakan pertemuan ketiga dari beberapa agenda peretmuan yang sudah dijadwalkan. Pada pertemuan ini hadir sebagai narasumber adalah Dr. Suyatno yang menyampaikan materi tentang “Mengintegrasikan Al-Islam Kemuhammadiyahan dalam Pembelajaran”.
“Jadi nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan bukan hanya sekedar mata pelajaran yang disampaikan oleh guru ISMUBA, mata pelajaran ISMUBA, tetapi justru menjadi spirit, ruh, menjadi napas pengembangan sekolah,” kata Dr Suyatno dalma materinya.
Dijelaskan oleh Dr Suyatno bahwa beban penanaman nilai Al Islam dan Kemuhammadiyahan tidak hanya pada mata pelajaran ISMUBA (Al Islam, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab) tetapi semua mata pelajaran dan kurikulum harusnya juga mengandung nilai itu. Nilai Al Islam dan Kemuhammadiyahan merupakan salah satu unsur pembentuk dari dedikasi dan komitmen untuk membesarkan sekolah.
“Yang termasuk profil pelajar Muhammadiyah, atau Pancasila, adalah keseimbangan antara spiritualitas yang tangguh, emosional sosial yang tangguh, fisik dan jasmani juga tangguh, atau kuat imannya, cerdas dan luas wawasan keilmuannya, kuat fisiknya, kuat ekonomi,” papar Dr Suyatno.
Ditambahkan bahwa terdapat tiga hal dalam literasi beragama, yakni memahami ilmu, menghayati nilainya, dan mengamalkan. Peran ISMUBA besar, tetapi tidak harus dalam bentuk pelajaran formal yang dilakukan di kelas. Karena sekarang dalam merdeka belajar, karakter sudah difouskan pada profil pelajar pancasila.
Disampaikan juga materi tentang prinsip pengembangan kurikulum sekolah muhammadiyah yaitu internalisasi nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, koreksi kurikulum yang bertentangan dengan aqidah, pemikiran, pendapat dan hukum islam, substitusi kurikulum lama dengan yang baru sama sekali, aidisi kurukulum baru ke dalam kurikulum lama, serta fiksasi atau pembakuan kurikulum yang telah ada.
Dr. Suyatno juga mengingatkan jika sumber kebenaran bisa berasal dari mana saja, dari siapa saja, dan temuan manusia itu pasti bersifat tidak mutlak atau relatif, maka perlu dilakukan koreksi (kurikulum, mata pelajaran, konten-konten keilmuan). Apabila hal tersebut bertentangan dengan aqidah, pemikiran, pendapat, rukun islam, sebagai guru berhak untuk mengoreksi. Tidak mungkin kurikulum merdeka bisa diterapkan kalau guru belum merdeka. Salah satu contoh guru merdeka adalah yang berani mengoreksi kesalahan atau pendapat yang bertentangan seperti yang telah dijelaskan.
Adapun, holistik integratif adalah pembelajaran yang menyatukan semua aspek, seperti: jasmani rohani, akal, dan lain-lain. Pembelajaran di sekolah Muhammadiyah seharusnya adalah pembelajaran yang menggembirakan, menginspirasi dan menghidupkan. Caranya, sebagai pendidik harus merancang modelnya, pendekatan, strategi, metode pembelajaran yang menggembirakan, mengutamakan apresiasi daripada hukuman, menjauhkan anak dari segala ancaman baik fisik maupun psikis. Jika memberikan hukuman atau punishment, maka harus disesuaikan dengan pelanggaran yang dilakukan.
Pada akhir materinya Dr Suyatno berpesan, selain melakukan pembiasaan kepada anak, hal penting yang harus dilakukan yaitu melakukan penyadaran. “Penyadaran bisa melalui cara menanamkan hukum sebab-akibat, berikan contoh yang konkrit kepada anak, biarlah anak belajar mengontrol dirinya sendiri,” kata Dr. Suyatno.
Dalam akhir kegiatan Kepala SMP Muhammadiyah 1 Depok Abidin Fuadi Nugroho, M.Si. menyampaikan pesan meskipun yang menggunakan kurikulum merdeka baru kelas VII, secara substansi sama saja, baik itu sisi penilaian dan menulis RPP, yang berbeda hanya istilahnya saja.
Kegiatan selanjutnya dari PkM ini akan dilaksanakan bulan September dengan materi “Metode Pembelajaran Proyek dan Praktek Membuat Instrumen Pembelajaran Proyek”.