Digital Literacy of Generation Z: Challenges for Teachers in the Era of Demographic Bonus
Bonus demografi menghadirkan peluang strategis untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, khususnya melalui pendidikan literasi digital bagi Generasi Z sebagai penduduk asli digital. Dalam pendidikan abad ke-21, literasi digital telah menjadi hal yang esensial, termasuk keterampilan teknis, berpikir kritis, etika digital, kolaborasi, dan komunikasi daring.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesiapan guru dalam mengajar, tantangan dan strategi yang terlibat, serta kebijakan pendukung manajemen kelas yang menekankan literasi digital bagi Generasi Z di era bonus demografi 2030. Dengan menggunakan metode studi kasus kualitatif, penelitian ini melibatkan tiga informan, satu kepala sekolah dan dua guru, melalui wawancara semi-terstruktur di Sekolah Menengah Hidayatullah di Balikpapan.
Temuan penelitian mengungkapkan bahwa pemahaman guru tentang literasi digital bervariasi, dengan tantangan signifikan termasuk akses teknologi yang terbatas dan motivasi siswa yang rendah dalam berpikir kritis. Penelitian ini juga menemukan bahwa strategi manajemen kelas berbasis POAC secara efektif mendorong literasi digital di kalangan siswa Generasi Z. Strategi ini mencakup perencanaan pelatihan guru, pembentukan tim digital sekolah, penerapan pembelajaran berbasis proyek dan media interaktif, serta pelaksanaan evaluasi berkala.
Kebijakan pendukung yang diidentifikasi meliputi pengintegrasian literasi digital ke dalam kurikulum sekolah, penyediaan ruang kelas digital, forum diskusi daring, dan komunitas pembelajaran digital.
Artikel ditulis oleh Mukhlisa bersama Prof. Dr. Dwi Sulisworo, M.T., dan Dr. Dian Hidayati, M.M., terbit di Journal of Education and Teaching (JET) Volume 6 Nomor 2 tahun 2025 terindeks Sinta 2.
Baca lengkap artikel di https://jet.or.id/index.php/jet/article/view/517