Sekolah Siaga Sekolah Berdaya
Mahasiswa Semester 3 Magister Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Ahmad Dahlan menyelenggarakan Webinar Pendidikan dengan Tema “Sekolah Siaga Sekolah Berdaya Manajemen Lembaga Pendidikan di Masa New Normal” yang berlangsung pada tanggal 24 Juli 2020. Webinar dilaksanakan pada pukul 13.00-16.00 WIB melalui live on zoom meeting dan live on youtube. Kegiatan ini diikuti peserta sebanyak 461 orang berasal dari berbagai kota di Indonesia.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Akademisi dan Praktisi pendidikan yaitu Prof. Dr. Dwi Sulisworo, M.T selaku Guru Besar Bidang Teknologi Pembelajaran UAD, Dr. Suyatno, M.Pd.I selaku Kaprodi Magister Manajemen Pendidikan UAD, Dr. Dian Hidayati, M.M selaku Dosen Magister Manajemen Pendidikan UAD, Abdul Gani, S.Pd.I selaku Kepala Sekolah SMK Kesehatan Amanah Husada , Ulva Dian Citra Resmi, S.Pd.SD selaku Kepala Sekolah SD Muhammadiya Purbayan, Kotagede, Maya Veri Oktavia, S.Pd selaku Pengelola PAUD Islam Terpadu Mekar Insani. Dengan pembawa acara Mustika Devi, S.Pd dan moderator Ali Lubis Zaeni Nur S.Pd
Suyatno mengatakan menjadi guru penggerak dimasa pandemi covid-19The Canging Nature of Life atau yang bisa disebut dengan kejadian-kejadian tersebut menyebabkan adanya perubahan mendasar dalam kehidupan. Kompetensi guru dimasa pandemi (CIA), Creative kemampuan untuk menciptakan ide baru yang bermanfaat, Innovative Kemampuan seseorang dalam mendayagunakan kemampuan dan keahlian untuk menghasilkan karya baru, Adaptive mudah menyesuaikan diri dengan keadaan. Guru penggerak adalah guru yang mengutamakan murid dari apapun (pembelajaran) untuk melakukan yang terbaik. Peran guru penggerak ialah menggerakkan komunitas belajar mengembangkan pembelajaran di sekolah, mendorong peningkatan, kepemimpinan murid di sekolah, meningkatkan kualitas pendidikan.
Dian Hidayati menjelaskan bahwa kepemimpinan kepala sekolah dimasa darurat covid-19 kepala sekolah harus menguasai E-Management, bukan hanya sekedar pemanfaatan ICT, tetapi suatu langkah manajemen yang dapat mengurai kompleksitas menjadi lebih simple sehingga dapat memberi banyak peluang pada usaha mengembangkan kinerja, mengembangkan diri dan organisasi dengan kepemimpinan transformative, dalam hal ini implementasinya para pemimpin harus memiliki komitmen untuk siap menerapkan e-leadership.
Dwi Sulisworo menjelaskan bahwa menjadi sekolah berdaya di era Covid-19 sekolah harus beradaptasi dengan lingkungan baru pendidikan, adanya kesiapan dari guru, siswa dan orang tua yang terkait dengan daring. Pembelajaran online yang menjadi acuan pertama dalam suatu pilihan selain itu, cara belajar sebelumnya yang aktif adalah guru, namun sekarang yang aktif adalah siswa. Maka diperlukan kemampuan kognitif, sehingga dapat menentukan apa yang ingin dipelajari oleh peserta didik itu sendiri. Adapun caranya harus meliputi hal hal berikut : planning, monitoring, actuating, reflecting.
Abdul Gani mengatakan tantangan pendidikan menengah di masa pandemi Covid 19. Kompetensi yang harus dicapai siswa ada 3 hal : personal, profesional, dan sosial. Harus ada perubahan sistem pembelajaran, perubahan koordinasi antara sekolah, orang tua, serta mitra, perubahan sistem kontrol administrasi sekolah baik guru, karyawan, dan civitas lainnya. Solusi yang diambil sekolah biasanya menggunakan pembelajaran daring
Ulva Dian Citra Resmi menyampaikan pengelolaan pendidikan Sekolah Dasar (SD) pada masa pandemi Covid 19. Kesiapan terhadap adaptasi keadaan baru menjadi hal penting, sekolah harus cepat tanggap mengikuti perubahan dan tuntutan sebagai wujud kesiagaan termasuk pada kondisi darurat. Komunikasi yang baik kepada semua unsur sangat dibutuhkan untuk pelaksanaan pembelajaran pada masa darurat. Tri pusat pendidikan : keluarga masyarakat, dan sekolah harus bersinergi dalam mewujudkan keberlangsungan pendidikan meski pada kondisi pandemi. Penting melakukan inovasi ditengah pandemi sebagai upaya membangun kemandirian dan ketahanan keuangan sekolah.
Maya Veri Oktavia menjelaskan bahwa menyiapkan tata kelola Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dimasa new normal perlu adanya evaluasi secara cermat berbasis data terkait kebijakan akan tetap melakukan pembelajaran jarak jauh atau pembelajaran tatap muka dengan adaptasi baru. Kesiagaan sekolah menjadi unsur yang urgent dalam tata kelola lembaga PAUD. Sekolah yang siaga ditandai dengan kecepatan sikap tanggap terhadap berbagai perubahan situasi dan kondisi. Pemberdayaan penting terus diupayakan guna membangun ketahanan sekolah ditengah krisis agar tetap survive.(hsm/adm)