Kiat Mahasiswa Menghadapi Era Disrupsi
Semester genap 2017/2018 telah dimulai. Magister Manajemen Pendidikan secara rutin mengadakan kuliah perdana dalam mengawali kegiatan perkuliahan setiap semester. Disampaikan oleh kaprodi Dr. Suyatno, M.Pd.I. bahwa kuliah perdana diisi oleh dosen Magister Manajemen Pendidikan sesuai dengan mata kuliah yang diampu dipadukan dengan isu pendidikan terkini dan diikuti oleh mahasiswa semester 1 – 4. Kuliah Perdana kali ini diselenggarakan di ruang sidang utama UAD kampus 1 Kamis (1/3/18) dengan tema “Pengembangan Mutu Pendidikan di Era Disrupsi” dengan narasumber Prof. Drs. HM. Sarbiran, M.Ed., Ph.D.
Kuliah perdana dibuka oleh direktur Program Pascasarjana UAD Prof. Dr. Achmad Mursyidi, M.Sc., Apt. Dalam sambutannya mengatakan bahwa manusia ini mempunyai misi, menghamba kepada Allah dan misi kekhalifahan yaitu menjaga kemakmuran bumi dan menegakkan keadilan. Akhir sambutannya beliau mengajak untuk niat dalam hati dan mahasiswa menetapkan pilihan yang tepat kuliah di UAD.
Selanjutnya Prof. Sarbiran dalam pemaparan kuliah perdana menyampaikan bahwa perkembangan dalam kehidupan tidak dapat dipungkiri apalagi bidang pendidikan. Tetapi bagaimana cara untuk mengantisipasi perkembangan itu agar sejalan dengan era yang ada?
Pada era disrupsi ini dapat menjungkirbalikkan keadaan yang berlaku dan berjalan hingga berdampak besar dalam keseluruhan sistem pendidikan. Ini merupakan tantangan dan peluang bagi dunia pendidikan untuk manusia. Keberadaan komputer dapat dimanfaatkan dalam segala kehidupan manusia, hal ini memberikan tantangan dan peluang berkembangnya inovasi dan kreatifitas dalam proses belajar dan mengajar. Selain itu akan memberikan dampak pembelajaran yang lebih terkonsentrasikan ke mahasiswa. Dosen harus tidak ketinggalan, mengisi waktu dengan self-study,research dan report. Pada akhirnya ada istilah MOOCs (Massive Open Online Course) yang dapat menembus batas fisik ruangan, kampus, kota, dll.
Di akhir paparannya, tantangan dan peluang di era disrupsi perlu dihadapi dengan cara dilakukan secara terus menerus (continuous improvement), tanpa takut dan menyerah (resilience), mengikuti kemampuan beradaptasi (adaptivity), memiliki integritas (integrity), memiliki kompetensi (competency), memiliki dasar agama (religious).