Kurikulum Ismuba Basis Pengembangan Karakter Utama, Holistik, dan Integratif
“Amal unggulan sekolah Muhammadiyah adalah Ismuba,” terang Drs Wahono dalam sambutanya.
Dilanjutkan oleh Wahono yang juga Ketua Majelis Dikdasmen PDM Klaten bahwa Ismuba tahun ini memiliki dimensi yang berbeda. ISmuba yang sebelumnya kognitif sekarang berbasis aktivitas. Sambutan diberikan dalam rangka workshop Pembelajaran Kurikulum Al Islam, Kemuhammadiyahan, Bahasa Arab (Ismuba) yang diselenggarakan oleh Kelompok Kerja Sekolah/Madrasah (K3SM) Kabupaten Klaten. Kegiatan dilaksanakan pada 26 Agustus 2024 bertempat di SMP Muhammadiyah 1 Klaten.
Harjana, S.Pd., Kepala SMP Muhammadiyah 1 Klaten dan juga Ketua K3SM menyatakan bahwa workshop ini diselenggarakan untuk memberikan pemahaman lebih kepada guru Ismuba mengenai kurikulum Ismuba yang baru. Dijelaskan bahwa pembelajaran Ismuba tidak cukup diajarkan di kelas saja, tetapi praktik dalam pelaksanaan sehari-hari juga harus dikerjakan. Dalam sambutannya juga disampaikan total ada 150an peserta yang mengikuti pelatihan ini terdiri dari Guru dari jenjang SD, SMP, dan SMA Muhammadiyah se Kabupaten Klaten.
Hadir sebagai narasumber dalam workshop ini adalah Prof. Dr. Suyatno, M.Pd.I., dosen Magister Manajemen Pendidikan FKIP UAD (S2 MP UAD) yang juga Wakil Dekan 1 FKIP UAD.
“Kurikulum Ismuba itu sebagai basis pengembangan karakter utama, holistik, dan integratif,” terang Prof Suyatno
Disampaikan oleh Prof Suyatno mengenai kondisi pendidikan saat ini terutama tentnag Ismuba diantaranya pendidikan Al Islam dan keMuhammadiyahan hanya dilakukan oleh guru Ismuba, pedidikan Ismuba belum menghasilkan lulusan yang diharapkan, dan belum ada sinergi yang baik antara kelaurga, sekolah, guru, dan masjid.
Workshop berlangsung atraktif, adanya interaksi antara peserta dan narasumber mengenai materi yang disampaikan. Materi yang disampaikan oleh Prof Suyatno dimulai dari teori kurikulum Ismuba sampai dengan penerapan di dalam kelas.