Kepemimpinan Pembelajaran: Masalah dan Pemecahannya
Kepemimpinan pembelajaran adalah satu model kepemimpinan kepala sekolah,” terang Prof Suyata
Diijelaskan lebih lanjut oleh Prof Suyata bahwa di Indonesia model ini (kepemimpinan pembelajaran) diwujudkan dalam bentuk sekolah penggerak. Model ni sudah ada sejak tahun 1990 didasari dari kepemimpinan kepala sekolah dengan pembelajaran mendekati nol yang artinya tidak ada kepala sekolah pun tetap berjalan pembelajaran di sekolah.
“Kepala sekolah kita itu sekarang lebih banyak pekerjaan administratif,” kata Prof Suyata
Kepala sekolah terlalu sibuk dengan urusan administratif urusan manajemen, terlalu banyak rapat terlalu banyak tamu, terlalu banyak macam-macam. Kepala sekolah tidak sempat untuk mendampingi guru di ruang-ruang kelas atupun jika diluar kelas sangat sedikit waktunya. Kepimpinan kepala sekolah yang lebih manajerial itu ternyata telah mengganggu upaya untuk perbaikan belajar mengajar di sekolah.
Dijelaskan oleh Prof Suyata bahwa kepemmpinan instruksional menempatkan kepala sekolah sejalan dengan para guru berusaha memperbaiki para guru mengajar. Ini sering disebut leadership for teaching. Proses mengajar di ruang-ruang kelas tak membuat semua siswa belajar dan ini memerlukan panduan kepala sekolah. Kepemimpinan instrukssional semua berada di peranan pinggiran kepala sekolah dengan sentralnya peranan manajerial.
Prof. Suyata, M.Sc., Ph.D., hadir sebagai narasumber dalam webinar seri 2 Magister Manajemen Pendidikan FKIP UAD (S2 MP UAD) dengan tema Kepemimpinan Pembelajaran: Masalah dan Pemecahannya. Webinar diselenggarakan melalui Zoom dan YouTube (20/1/2024) dengan 70 an peserta dari berbagai wilayah di Indonesia.
Webinar ini merupakan kegiatan berseri dari S2 MP UAD setiap semester sebagai wujud pengabdian dosen-dosen kepada dunia pendidikan di Indonesia. Hadir narasumber dari dsoen S2 MP UAD memberikan materi berdasarkan bidang keahlian masing-masing.