School Branding Strategy In Facing The Impact of Zoning System
Artikel ini ditulis oleh Mustika Devi bersama Dr. Suyatno, M.Pd.I., dan Dr. Sukirman, M.Pd. yang terbit dalam International Journal of Educational Management and Innovation (IJEMI) volume 3 nomor 3 tahun 2022. IJEMI masuk kategori jurnal nasional terakreditasi Sinta 3.
Latar belakang penelitian adalah sistem pendidikan yang diterapkan di Indonesia untuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) saat ini menggunakan zonasi. Sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah wajib mendapatkan calon siswa yang berdomisili di radius zona yang telah ditentukan. Namun, sistem zonasi ini dianggap berdampak pada sekolah swasta. Sekolah swasta yang kecil atau tidak terakreditasi mungkin tidak akan bertahan lama karena kehilangan banyak siswa. Oleh karena itu, salah satu upaya yang harus dilakukan sekolah agar dikenal di masyarakat adalah membangun brand.
Obyek penelitian ini adalah strategi branding dalam menghadapi dampak sistem zonasi. Subyek penelitian ini adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kehumasan, tim humas, koordinator (PPDB), guru, dan orang tua/wali siswa di SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta. Metode penelitian menggunakan kualitatif dengan pendekatan studi kasus—teknik pengumpulan data wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data kualitatif Miles dan Huberman: pengumpulan data, reduksi data, display data, penarikan kesimpulan, dan verifikasi.
Hasil penelitian menunjukan school branding sebagai referensi terbaik dan sekolah ramah anak. Strategi dalam memanfaatkan peluang sekolah adalah dengan memanfaatkan sejarah sekolah sebagai branding, membentuk kelas peminatan, dan memanfaatkan jaringan alumni. Desain menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman sistem zonasi untuk meningkatkan kinerja sekolah dan inovasi dalam promosi sekolah. Strategi untuk meminimalisasi kelemahan sistem zonasi adalah dengan melakukan improvisasi strategi PPDB antara lain membuka PPDB lebih awal dan menjamin pengembalian biaya pendaftaran kepada siswa.
Kendala strategi branding sekolah dalam menghadapi sistem zonasi terbagi menjadi kendala internal dan eksternal. Kendala internal antara lain masih sedikitnya guru yang tidak termotivasi jadi ingin pindah, dan kendala eksternal antara lain sistem yang berubah, dan pelaksanaan PPDB tidak serentak. Jumlah anak usia sekolah semakin menurun dari tahun ke tahun. Penelitian ini membantu menambah wawasan, pemikiran, pengetahuan, dan bahan informasi yang dapat dijadikan acuan bagi pengelola pendidikan tentang strategi branding sekolah dalam menghadapi dampak sistem zonasi.
Lihat artikel lengkap kunjungi http://journal2.uad.ac.id/index.php/ijemi/article/view/6089