Seminar Asesmen Diagnostik Guru di SMA Muhammadiyah Imogiri
Jumat, 04 November 2022 mahasiswa Magister Manajemen Pendidikan Universitas Ahmad Dahlan (S2 MP UAD) mengadakan seminar asesmen diagnostik guru di SMA Muhammadiyah Imogiri. Sebanyak 18 peserta yang merupakan guru SMA Muhammadiyah Imogiri menghadiri acara seminar sekaligus pelatihan asesmen diagnostik tersebut. Kegiatan yang diadakan ini merupakan kegiatan Program Pemberdayaan Umat (PRODAMAT), yang merupakan salah satu kegiatan wajib bagi mahasiswa S2 MP UAD, sebagai bentuk aplikasi tridarma perguruan tinggi, pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan Prodamat ini diselenggarakan oleh kelompok dengan Ketua Arian Rizqon Mubarok beranggota Shofia Noor Wachidatur Rochmah, Wulan Ndari, dan Tutik Lestari.
Disampaikan oleh Arian Rizqon Mubarok bahwa seminar asesmen diagnostik ini penting dilakukan bagi guru dalam proses pembelajaran pada saat ini, karena dengan memiliki kemampuan dalam menyusun asesmen diagnostik, guru sebagai tenaga pendidik bisa dengan mudah dalam menentukan pemetakan kemampuan semua peserta didik di kelas secara cepat, mengetahui peserta didik yang sudah paham, agak paham, dan siapa yang belum paham.
Peserta seminar diagnostik
Sambutan yang baik oleh Tutik lestari, S.Pd., selaku Kepala SMA Muhamamdiyah Imogiri dan harapannya agar guru SMA Muhammadiyah Imogiri dapat mengetahui dan memahami tentang asesmen diagnostik pembelajaran dalam pembiasaan kurikulum baru, dan juga dapat mengatasi bagaimana kendala dalam penyusunan asesmen diagnostik pembelajaran.
Hadir sebagai narasumber dalam Prodamat ini adalah Rini Kuswaryati, M.Pd., seorang pengawas SMA. Beliau menyampaikan materi terkait dengan asesmen diagnostik, yaitu tujuan asesmen diagnostik, asesmen diagnostik non-kognitif, dan asesmen diagnostik kognitif, dan dilanjutkan dengan praktik membuat asesmen diagnostik bagi para guru.
Atas: Arian (kiri) menyerahkan sertifikat kepada Rini Kuswaryati, M.Pd. (kanan) Bawah: Tim prodamat mahasiswa
Guru-guru sangat antusias melakukan praktik yang diberikan, dan proses terjadi begitu interaktif sebab guru-guru dan narasumber saling tanya jawab mengenai praktik membuat asesmen diagnostik. Melalui kegiatan seminar sekaligus pelatihan asesmen diagnostik ini, seluruh peserta siap mempelajari hal baru yang dapat memberikan manfaat dan dapat memberikan solusi-solusi yang dapat berkontribusi terhadap perbaikan kualitas proses pembelajaran.
