The Mediating Role of Meaning in Work in Promoting Teachers’ Technology Integration
Integrasi teknologi oleh guru telah menjadi fokus penting bagi guru dan para peneliti selama tiga dekade terakhir. Penekanan ini telah meningkat karena pandemi COVID-19, dimana integrasi teknologi telah menjadi faktor kunci dalam keberhasilan proses belajar mengajar di kelas. Terlepas dari ini, penelitian sebelumnya telah menunjukkan eksplorasi terbatas tentang hubungan antara integrasi teknologi guru dan makna dalam pekerjaan sebagai variabel internal. Oleh karena itu, dengan menggunakan analisis pemodelan persamaan struktural (SEM) AMOS, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model konseptual yang meneliti peran mediasi makna dalam pekerjaan dalam hubungan antara kepemimpinan digital, efikasi diri, dan integrasi teknologi guru.
Penelitian ini melibatkan 200 guru sekolah menengah pertama dari Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, sebuah wilayah di Indonesia timur yang diproyeksikan menjadi ibu kota baru. Sebanyak empat variabel dianalisis dalam penelitian ini: makna dalam pekerjaan, kepemimpinan digital, efikasi diri, dan integrasi teknologi guru (masing-masing Z, X, dan Y).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kepemimpinan digital memengaruhi makna dalam pekerjaan dan integrasi teknologi guru, (2) efikasi diri memengaruhi makna dalam pekerjaan dan integrasi teknologi guru, (3) makna dalam pekerjaan memengaruhi integrasi teknologi guru, dan (4) makna dalam pekerjaan dapat memediasi hubungan antara kepemimpinan digital dan efikasi diri dalam integrasi teknologi guru. Temuan-temuan ini berkontribusi pada pemahaman yang lebih mendalam tentang hubungan antara kepemimpinan digital, efikasi diri, dan makna dalam pekerjaan, serta dampak kolektifnya terhadap integrasi teknologi guru. Lebih jauh, penelitian ini menyoroti peran signifikan makna dalam pekerjaan sebagai mediator dalam hubungan-hubungan ini, yang menyediakan landasan bagi pengembangan strategi kepemimpinan digital dan program pelatihan yang ditujukan untuk meningkatkan integrasi teknologi dalam pendidikan.
Artikel ditulis hasil kolaborasi dosen dari berbagai universitas, yaitu Dholina I. Pambudi (UAD), Suyatno (UAD), Wantini (UAD), Lilis Patimah (Universitas Nahdlatul Ulama Surakarta), Asih Mardati (UAD) dan Nunu Nurfirdaus (STKIP Muhammadiyah Kuningan). Artikel terbit dalam jurnal Frontiers in Education yang terindeks Scopus Q2.
Artikel lengkap bisa diakses melalui https://www.frontiersin.org/journals/education/articles/10.3389/feduc.2024.1455669/abstract